Minggu, 22 Juni 2008

LIHUM-LIHUM

MASUK SORGA


Suatu pagi di kelas sebuah sekolah taman kanak-kanak, Bu guru bertanya kepada anak muridnya.

Bu Guru : “Siapa yang mau masuk sorga acungkan jarinya…??”

Murid : “Saya Bu Guruuuuuuuu….”

Hampir semua murid di kelas tersebut mengacungkan jarinya, namun hanya satu anak yang tidak mengacungkan jarinya. Maka bertanyalah guru tersebut.

Bu Guru : “Uccok, kenapa kamu tidak mau masuk sorga?”

Uccok : “Saya tidak mau masuk sorga Bu, saya mau masuk tentara.”

KOLAM ISTRI

Sepasang suami istri yang baru saja menikah tengah berbaring. Sang istri telah bersiap-siap untuk tidur sedangkan suaminya menyalakan lampu baca untuk membaca sebuah buku.

Pada saat tengah membaca tersebut, si suami berhenti sejenak, memasukkan tangannya ke dalam celana isterinya dan meraba-raba ‘kolam’ istrinya tersebut. Lantas ia meneruskan bacaannya. Ia kembali melakukan hal ini berkali-kali sehingga lama-kelamaan isterinya menjadi terangsang. Tak lama kemudian, istrinya bangun, duduk pada badan suaminya serta mulai membuka baju dan celananya.

Suaminya menjadi heran dengan perbuatan isterinya ini dan bertanya, “Apa-apaan ini? Kok lepas baju segala sih?”

Jawab istrinya, “Kamu memasukkan jarimu berkali-kali. Aku pikir itu adalah pemanasan dan kau ingin ‘mengajakku’ malam ini…”

“Ah, nggak sama sekali kok!”, jawab suaminya.

“Lantas, kenapa kau melakukan itu terus-menerus?”

“Aku cuma membasahkan jariku agar bisa membalik halaman pada buku yang sedang aku baca ini.”

“Kurang azaaarrr…!!!”

Selesai

BIS TINGKAT MENYERAMKAN

Malam ini udara dingin sekali. Dua hari lagi hari raya Imlek akan tiba. Vivin yang sedang berdiri di halte, mengusap-usap telapak tangannya untuk mengusir dingin. Sayup-sayup terdengar suara burung hantu di kejauhan. Vivin mengutuk bossnya dalam hati, karena memaksanya berangkat pada jam yang sangat tidak menyenangkan ini. Vivin ditugaskan untuk mengantarkan sebuah paket ke sebuah gudang tua di ujung kota. Perjalanan ke sana memerlukan waktu sekitar setengah jam, dan satu-satunya jenis angkutan umum yang tersedia adalah bis bertingkat yang sudah tua dan jalannya lambat.

Setelah menunggu lama, akhirnya bis itu muncul. Vivin pun naik. Hanya ada beberapa penumpang saja yang terlihat. Vivin terus melangkah menuju tangga karena dia memutuskan untuk duduk di tingkat atas saja. Tetapi langkahnya dihentikan oleh seorang nenek keriput yang duduk di dekat tangga.

Nenek itu berkata,”Jangan naik ke atas, nak. Di atas berbahaya.”. Vivin terkejut. Dia pernah mendengar kisah-kisah menyeramkan tentang bis bertingkat seperti yang pernah diceritakan teman-temannya. Karena merasa ngeri, Vivin pun mengurungkan niatnya untuk naik ke atas. Setelah memilih sebuah bangku yang agak jauh, Vivin duduk sambil membayangkan hal-hal yang mengerikan yang mungkin terjadi.

Perjalanan 30 menit yang menegangkan itu pun akhirnya dapat dilalui. Vivin telah sampai di tempat tujuannya, ketika bis bertingkat itu berhenti di sebuah halte. Vivin turun sambil menarik nafas lega, sementara bis itu kembali melanjutkan perjalanannya.

Keesokan malamnya, satu malam sebelum malam Imlek, Vivin kembali ditugaskan bossnya untuk mengantarkan sebuah paket lagi ke gudang yang sama. Vivin pun kembali berangkat menuju halte. Bis yang sama dengan bis yang kemarin muncul lagi, Vivin naik. Penumpang bis yang terlihat hanya beberapa orang saja. Vivin lalu berjalan menuju tangga. Tetapi di sana Vivin kembali dihentikan oleh seorang nenek keriput yang duduk di dekat tangga. Nenek yang sama dengan yang kemarin.

Nenek itu berkata,”Jangan naik ke atas, nak. Di atas berbahaya.”. Vivin teringat dengan pengalamannya kemarin. Ia merasa takut dan memilih untuk duduk di sebuah bangku yang agak jauh dari tangga. Setelah 30 menit, bis bertingkat itu akhirnya berhenti di halte tempat tujuan Vivin. Vivin turun dengan perasaan lega.

Dan bis itu pun melanjutkan perjalanan kembali.

Keesokan harinya, tepat pada malam Imlek, Vivin kembali diberi tugas oleh bossnya untuk mengantarkan sebuah paket lagi ke gudang yang sama dengan sebelumnya. Vivin menunggu bis di halte sambil melihat ke sekelillingnya. Suasana kota terlihat meriah. Lampion dan hiasan berwarna warni menghiasi sudut-sudut jalan. Ketika bis bertingkat yang ditunggunya datang, Vivin naik. Bis itu adalah bis yang sama dengan yang kemarin. Vivin melihat ke arah bangku di dekat tangga, dan benar saja, nenek yang sama dengan yang kemarin terlihat duduk di situ. Vivin lalu mendekati nenek keriput itu. Sebelum nenek itu berkata apa-apa, Vivin mendahuluinya, “Nek, apapun yang akan Nenek katakan, saya tetap akan naik dan duduk di atas. Malam ini adalah malam Imlek dan suasana kota begitu meriahnya, saya tidak takut akan sesuatupun.”

Tanpa menunggu jawaban apa-apa dari nenek tua itu, Vivin lalu naik ke atas. Tidak ada penumpang satu orang pun di atas. Vivin memilih untuk duduk di dekat jendela, dan menunggu dengan perasaan tegang. Tetapi hingga 30 menit berlalu, tidak terjadi apa-apa.

Akhirnya Vivin sampai di tempat tujuan, dan bis itu berhenti di sebuah halte. Vivin turun dari tingkat atas dan mencari si nenek keriput di dekat tangga. Setelah bertemu, lalu Vivin bertanya, “Nek, kenapa sih, Nenek melarang penumpang untuk naik ke atas? Saya sudah mencoba sendiri, ternyata di atas tidak ada apa-apa yang membahayakan. Sebenarnya ada apa sih, nek?”

Sambil menunjukkan jarinya ke atas, nenek keriput itu menjawab, “Di atas berbahaya, nak. Tidak ada supirnya.”


Selesai

PREMAN NEPSONG

Ada seorang biarawati (suster) cantik dan seorang Preman yang lumayan ganteng naik bis kota bersama-sama. Preman itu sangat bernafsu melihat suster tersebut. Akhirnya ia tidak tahan dan bertanya: “Maukah suster bercinta dengan saya?”

Suster itu menjawab:
“Tidak mungkin, kan saya seorang suster, kekasih Tuhan”. Akhirnya suster itu turun dari bis…. Preman yang sadar dirinya ganteng dan jantan, merasa kecewa!.

Sopir bis yang bernama Mulyadi menguping pembicaraan itu. Mulyadi melirik pada Preman yang memang ganteng itu lalu berkata pada Preman itu:
“Kamu mau bercinta dengan suster itu? Bayar aku Rp 100.000,- , nanti saya kasih tahu rahasianya.”

Preman itu membayarnya, dan Mulyadi memberikan nasehatnya :
“Suster itu memiliki kebiasaan berdoa setiap Selasa malam di tempat suci di belakang gereja. Kamu harus berpakaian putih dan berkilau-kilau lalu berbuat seolah-olah kamu itu “Tuhan”, dan memintanya untuk bersetubuh dengan kamu.”

Preman itu setuju dan menunggu hingga Selasa malam. Memang benar suster itu datang berdoa dengan khusuk. Sehabis doa, Preman itu muncul dan berkata, “Aku akan kabulkan seluruh permintaan kamu, asalkan kamu mau bersetubuh dengan aku ?”

Suster itu menjawab, “Karena aku kekasih Tuhan, jadi aku bersedia. Tetapi agar aku tetap perawan, sebaiknya dilakukan secara anal-sex.” (suster atau biarawati memang harus perawan sepanjang hidup).

Preman itu setuju lalu terjadilah persetubuhan itu….. Dan Preman ganteng itu membuktikan keperkasaan dirinya sebagai laki-laki yang jantan.

Selesai semuanya itu, Preman itu berteriak:
“Ha.. ha… ha… aku bukan Tuhan…. Aku Preman.”

Suster itu juga berteriak:
“Ha… ha… ha… aku juga bukan suster”

“Aku adalah Mulyadi - sopir Bis”


Selesai

AJAL TIBA


Seorang yang sedang menjelajah di pedalaman Amazon tiba-tiba saja sudah dikepung sekelompok primitif yang haus darah.

“Oo… Tuhan matilah aku…”, gumamnya.

Tiba-tiba dari langit di atasnya ada kilatan cahaya, dan terdengar suara menggema:

“Tidak anakku…, ajalmu belum tiba. Ambillah batu di dekat kakimu itu dan pukul kepala pemimpin mereka yang tepat berdiri di depanmu itu.”

Si penjelajah itu pun mengambil batu dan menyerang pemimpin gerombol itu, dan memukulkan batu itu ke kepala si pemimpin sekuat tenaga… dan si pemimpin itu mati seketika. Dia berdiri di atas mayat si pemimpin.

Seketika itu juga 100 orang primitif itu mengepungnya dengan muka sangat marah karena melihat pemimpinnya terbunuh. Kilatan dari langit itu muncul lagi dengan suara menggema:

“Sekarang… baru ajalmu tiba anakku…”

Rabu, 18 Juni 2008

Yang Harus Di Yakini..

Alam Ghaib Menurut Islam

Alam dibedakan atas alam ghaib (seperti Allah, malaikat, jin, surga, dan neraka) dan alam tampak. Ghaib menurut bahasa berarti yang tidak tampak. Allah-lah yang paling mengetahui kedua alam tersebut. “Dialah Allah yang tidak ada ilah kecuali Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang tampak (QS Al-Hasyr : 22)”. “Sesungguhnya Aku mengetahui segala yang ghaib di langit dan di bumi dan Aku mengetahui apa yang kalian tampakkan dan apa yang kalian sembunyikan (QS Al-Baqarah : 33)”.

Kita harus beriman kepada yang ghaib. “Kitab ini tidak ada keraguan didalamnya sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib … (QS Al-Baqarah : 2-3)”. Tetapi kita hanya bisa mengetahui yang ghaib secara benar dengan cara ikhbari, yakni sejauh apa yang dikemukakan oleh Allah dan Rasul-Nya (Al-Qur’an dan As-Sunnah).

Alam ghaib yang diciptakan oleh Allah merupakan ujian bagi manusia selama dia hidup di dunia. Manusia diuji apakah ketika di dunia dia beriman kepada Allah, Hari Akhir, surga, neraka, pahala akhirat dan sebagainya – yang mana semuanya itu tidak tampak – ataukah dia mengingkarinya.

Malaikat

Malaikat merupakan tentara-tentara Allah yang ditugaskan untuk urusan-urusan tertentu. Diantara malaikat-malaikat Allah kita mengenal antara lain malaikat yang sepuluh, delapan malaikat yang mengusung Arsy Allah (QS Al-Haaqqah : 17), dan malaikat-malaikat yang ditugaskan untuk menolong orang-orang mukmin yang sedang berjihad (QS Al-Anfal : 9).

Sifat-sifat malaikat :

1)Memiliki dua, tiga, atau empat sayap (QS Faathir : 1), kecuali Jibril - yang merupakan malaikat yang paling besar - memiliki 600 atau 700 sayap (Shahih Al-Bukhari).

2)Suka berkumpul di majelis-majelis dzikir / ilmu sembari memohonkan ampun bagi yang ada disitu dan mengepak-ngepakkan sayap mereka sebagai tanda ridha.

3)Merupakan tentara-tentara Allah yang tidak pernah bermaksiat (membangkang) atas perintah Allah kepada mereka dan senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah kepada mereka.

4)Tidak menikah, tidak makan, dan tidak minum.

5)Tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat patung-patung atau gambar-gambar yang diharamkan.

6)Menyukai tempat-tempat yang bersih.

Jin

Jin dan manusia yang dua makhluq Allah yang dibebani dengan syariat agama, sehingga dikenai pahala dan siksa. Semua jin bisa meninggal dunia kecuali Iblis dan keturunannya yang ditangguhkan kematiannya sampai Hari Kiamat. Iblis dahulunya juga jin tetapi setelah menolak sujud kepada Adam atas perintah Allah, ia beserta keturunannya dilaknat oleh Allah. Jadi Iblis dan keturunannya kafir seluruhnya, berbeda dengan jin yang terdiri atas mukmin dan kafir. Jin yang kafir ini sering juga disebut sebagai syaithan karena memiliki sifat yang serupa. Disamping itu, istilah syaithan juga dipakai untuk manusia yang memiliki sifat-sifat syaithan. Adapun jin yang muslim, sebagaimana manusia, ada yang benar-benar taat dan ada pula yang suka berbuat maksiat.

Syaithan dan jin menikah, makan, dan juga minum. Keduanya tingal di alam yang tidak terlihat oleh manusia, tetapi mereka bisa melihat manusia. Tetapi jika mereka menampakkan diri di alam tampak dalam wujud alam tampak maka manusia bisa melihat mereka.

Syaithan dan jin yang ingkar menyukai tempat-tempat yang kotor dan juga rumah-rumah yang tidak dibacakan Al-Qur’an didalamnya dan rumah-rumah yang penghuninya tidak pernah berdzikir kepada Allah.

Qarin (Pendamping) Manusia

Allah telah menetapkan bahwa setiap manusia didampingi oleh seorang malaikat (yang senantiasa mengajak kepada kebaikan) dan seorang jin kafir (yang senantiasa mengajak kepada keburukan). Semua jin yang menjadi qarin manusia adalah kafir kecuali jin qarin Rasulullah yang telah diislamkan oleh Allah.

Interaksi antara Jin dan Manusia

1)Dari sisi penciptaan, manusia lebih baik dan lebih mulia daripada jin. “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik penciptaan (QS At-Tiin)”. “Dan sungguh Kami telah memuliakan keturunan Adam (manusia) … (QS Al-Isra’)”.

2)Rasul-rasul Allah adalah dari kalangan manusia. Tetapi jin tetap bisa mendengarkan dakwah mereka karena jin bisa melihat dan mendengarkan mereka dari alam mereka.

3)Dalam syariat Nabi Muhammad saw, kita dilarang untuk meminta perlindungan dan meminta pertolongan kepada jin, meskipun dalam perkara kebaikan. “Dan terdapat sekelompok manusia yang meminta perlindungan kepada sekelompok jin sehingga para jin itu menjadi semakin congkak (QS Al-Jin)”. 4)Islam mengharamkan pernikahan antara jin dan manusia.

Tentang Peramalan

Syaithan senantiasa berusaha untuk mencuri berita langit dengan cara saling berpikul-pikulan diantara mereka sehingga yang diatas menyampaikan kepada yang dibawahnya. Jika telah sampai pada syaithan yang paling bawah maka syaithan tersebut akan menyampaikannya pada tukang ramal (dukun). Tetapi setiap kali mereka berusaha mencuri berita langit itu, Allah menjadikan suluh-suluh api yang menyambar mereka. Sebagian besar usaha pencurian mereka senantiasa gagal tetapi jika sekali saja mereka berhasil mencuri maka satu berita benar itu akan dibungkus dengan 99 kedustaan dan kebatilan.

Tentang Sihir

Sihir merupakan salah satu dosa besar. Dalam hukum Islam, pelaku sihir harus dihukum mati. Sihir ada yang berupa tipuan pandangan mata dan ada pula yang menyakiti orang lain.

Pintu-Pintu Penyebab Campur Tangan Jin di Alam Manusia

Faktor-faktor penyebab campur tangan dan gangguan jin di alam manusia melalui berbagai pintu, antara lain:

a. Pintu kelemahan kondisi psikologis (kejiwaan) seperti : Perasaan takut sekali, sedih sekali, marah sekali, kelalaian hati dari zikrudllah dan semacamnya

b. Pintu memperturutkan hawa nafsu di tengah maraknya berbagai kemaksiatan.

c. Pintu bid'ah dengan segala macam dan tingkatannya yang tersebar di tengah - tengah masyarakat.

d. Pintu dunia perdukunan, peramalan dan sejenisnya.

e. Pintu dunia beladiri dan olah kanoragan dengan menggunakan tenaga dalam.

f. Pintu dunia olah pernafasan, meditasi dan semacamnya.

g. Pintu dunia pengobatan alternatif supranatural.

h. Kencederungan umum masyarakat kepada dunia klenik, mistik dan misteri.

i. Dan lain - lain.

Tentang Ruqyah Syar’iyah

Definisi: Ruqyah Syar'iyah adalah sebuah terapi syar'i dengan cara pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an dan do'a-do'a perlindungan yang bersumber dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yang dilakukan seorang muslim, baik dengan tujuan untuk penjagaan dan perlindungan diri sendiri atau orang lain dari pengaruh jahat pandangan mata (al-'ain) manusia dan jin, kerasukan, pengaruh sihir, gangguan kejiwaan, berbagai penyakit fisik dan lain-lain; Maupun dengan tujuan untuk pengobatan dan penyembuhan bagi orang yang terkena salah satu diantara jenis-jenis gangguan dan penyakit tersebut.

Penting: Istilah Ruqyah disertai kata Syar'iyah dimaksudkan bahwa, terapi ini dalam pelaksanaannya harus murni semurni-murninya sesuai dengan batasan-batasan Syari'ah Islam yang berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Dan hal itu baik dalam kemurnian Aqidah, niat dan tujuan, muatan dan isi, maupun tata cara pelaksanaan. Jadi harus bersih sebersih-bersihnya dari unsur-unsur campuran yang tidak berdasar (bid'ah) dan yang melanggar hukum Syara'.

Urgensi Ruqyah Syar'iyah

1. Menghidupkan sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam dalam hal penjagaan dan perlindungan diri serta terapi pengobatan penyakit jiwa maupun fisik.

2. Minimnya pembentengan diri dengan wirid - wirid dan dzikir- dzikir syar'i, sehingga banyak kalangan yang berpeluang terkena pengaruh buruk pandangan mata kedengkian manusia dan jin. Disamping banyaknya korban kejahatan dunia sihir dan perdukunan.

Perisai Diri

1. Secara umum, jagalah ketaatan dan jauhi kemaksiatan.

2. Peliharalah sholat fardhu dan juga sholat-sholat nafilah, khususnya sholat rawatib, qiyamul lail (minimal witir) dan sholat dhuha.

3. Perbanyaklah membaca Al-Qur'an setiap hari, khususnya pada malam hari, dan lebih afdhal jika disertai dengan membaca terjemah tafsirnya untuk tadabbur.

4. Persempitlah jalan syaithan dalam diri dengan banyak berpuasa, minimal tiga hari setiap bulan.

5. Basahi lidah dan bibir dengan banyak berdzikir, baik dzikir secara khusus pada kesempatan-kesempatan tertentu maupun dzikir secara umum seperti bertasbih, bertahmid, bertakbir, bertahlil, bershalawat, dan lain-lain.

6. Jagalah wirid dzikir pagi dan petang dengan Al-Ma'tsurat atau lainnya yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah.

7. Bekali diri dengan ilmu yang shahih berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai manhaj as-salaf ash-shalih, dengan banyak membaca, konsultasi, mengikuti kajian-kajian Islam secara manhaji, dan lain-lain; khususnya dalam tema-tema aqidah, tazkiyatunnafs, tafsir Al-Qur'an, dan Al-Hadits.

8. Jauhilah kebiasaan melamun dan mengkhayal, serta hindarkan pikiran dari hal-hal yang membebani sampai membuat gelisah, sedih, takut, tertekan, marah, putus asa, dan lain-lain.

9. Pertahankan diri selalu berada di tengah lingkar pertemanan dan kebersamaan islami yang istiqamah.

10. Sering-seringlah bermuhasabah diri diikuti taubat dan istighfar.

11. Usahakan selalu dalam keadaan suci (berwudhu).

12. Tidurlah secara islami (sesuai Sunnah), dengan cara :

a.Niat (tidur dengan sengaja).

b.Berwudhu.

c.Membersihkan dan merapikan tempat tidur.

d.Membaca tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 34 kali.

e.Membaca Ayat Kursi dan dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah.

f.Mendekatkan kedua telapak tangan ke mulut, meniup, dan membaca surat-surat: Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas, lalu mengusapkan pada anggota badan semerata mungkin. Dan ini dilakukan tiga kali.

g.Membaca doa tidur.

h.Tidur dengan cara berbaring miring ke kanan.

i.Jika bermimpi buruk hendaklah :

1) Meludah kecil ke sebelah kiri 3 kali.

2) Berta'awwudz.

3) Mengubah posisi tidur.

4) Tidak menceritakannya.

5) Lebih baik jika bangun, berwudhu, lalu sholat.

j. Membaca doa bangun tidur.

Selasa, 17 Juni 2008

APALAGI INI....????

Haruskah TDS nol ?

Wacana ini saya angkat bukan untuk mendiskreditkan perorangan atau perusahaan manapun yang banyak menjual air minum isi ulang ataupun pabrik air minum dengan TDS nol yang banyak bermunculan di berbagai kota di pulau jawa,dll. Apakah ini sekedar mengikuti trend atau memang TDS harus nol ?.

TDS (Total Dissolved Solid) adalah jumlah total zat padat yang terlarut dalam air. Zat padat tsb adalah dari kandungan mineral seperti zat besi,klorida,dll. Mari kita berfikir lebih global lagi, air yang dari perut bumi memang mengandung berbagai mineral yang berguna untuk kehidupan. Air bermineral ini pula sumber kehidupan bagi hewan,tumbuhan dan manusia jutaan abad yang lalu dan saya yakin TDS air alami dari zaman batu hingga kini tidak ada yang NOL,kalau yang mendekati NOL mungkin saja ada.

Memang zaman telah berubah,banyak pencemaran terutama di kota kota besar,mulai dari limbah rumah tangga hingga limbah industri. Untuk industri sebenarnya diwajibkan menggunakan instalasi pengolahan limbah cair atau WWTP (Waste Water Treatment Plant). Air yang tercemar dan mengandung logam berat memang menaikkan TDS air alami.Jika air alami TDS nya 200an, jika tercemar akan melonjak menjadi sekitar angka 250an ke atas.

Tubuh manusia sangat membutuhan mineral (baca juga "air mineral versus air R.O;mana lebih baik?") namun dalam ambang batas tertentu terlalu tinggi mineralnya juga berbahaya.Soal zat besi ?.Siapa bilang tubuh manusia tidak membutuhkan zat besi ?.Coba perhatikan iklan iklan televisi produk susu dan makanan bayi saling berlomba lomba bahwa produk mereka mengandung zat besi.Namun sekali lagi,mineral yang terlalu tinggi juga tidak baik bagi tubuh manusia.

*****Karena pertimbangan bahwa tubuh manusia perlu mineral, TDS yang aman adalah diatas nol dan dibawah 10*****

Selasa, 10 Juni 2008

SEMOGA SAJA KAU BENAR

1. Apa itu Islam liberal?

Islam Liberal adalah suatu bentuk penafsiran tertentu atas Islam dengan landasan sebagai berikut:

a. Membuka pintu ijtihad pada semua dimensi Islam.

Islam Liberal percaya bahwa ijtihad atau penalaran rasional atas teks-teks keislaman adalah prinsip utama yang memungkinkan Islam terus bisa bertahan dalam segala cuaca. Penutupan pintu ijtihad, baik secara terbatas atau secara keseluruhan, adalah ancaman atas Islam itu sendiri, sebab dengan demikian Islam akan mengalami pembusukan. Islam Liberal percaya bahwa ijtihad bisa diselenggarakan dalam semua segi, baik segi muamalat (interaksi sosial), ubudiyyat (ritual), dan ilahiyyat (teologi).

b. Mengutamakan semangat religio etik, bukan makna literal teks.

Ijtihad yang dikembangkan oleh Islam Liberal adalah upaya menafsirkan Islam berdasarkan semangat religio-etik Qur'an dan Sunnah Nabi, bukan menafsirkan Islam semata-mata berdasarkan makna literal sebuah teks. Penafsiran yang literal hanya akan melumpuhkan Islam. Dengan penafsiran yang berdasarkan semangat religio-etik, Islam akan hidup dan berkembang secara kreatif menjadi bagian dari peradaban kemanusiaan universal.

c. Mempercayai kebenaran yang relatif, terbuka dan plural.

Islam Liberal mendasarkan diri pada gagasan tentang kebenaran (dalam penafsiran keagamaan) sebagai sesuatu yang relatif, sebab sebuah penafsiran adalah kegiatan manusiawi yang terkungkung oleh konteks tertentu; terbuka, sebab setiap bentuk penafsiran mengandung kemungkinan salah, selain kemungkinan benar; plural, sebab penafsiran keagamaan, dalam satu dan lain cara, adalah cerminan dari kebutuhan seorang penafsir di suatu masa dan ruang yang terus berubah-ubah.

d. Memihak pada yang minoritas dan tertindas.

Islam Liberal berpijak pada penafsiran Islam yang memihak kepada kaum minoritas yang tertindas dan dipinggirkan. Setiap struktur sosial-politik yang mengawetkan praktek ketidakadilan atas yang minoritas adalah berlawanan dengan semangat Islam. Minoritas di sini dipahami dalam maknanya yang luas, mencakup minoritas agama, etnik, ras, jender, budaya, politik, dan ekonomi.

e. Meyakini kebebasan beragama.

Islam Liberal meyakini bahwa urusan beragama dan tidak beragama adalah hak perorangan yang harus dihargai dan dilindungi. Islam Liberal tidak membenarkan penganiayaan (persekusi) atas dasar suatu pendapat atau kepercayaan.

f. Memisahkan otoritas duniawi dan ukhrawi, otoritas keagamaan dan politik.

Islam Liberal yakin bahwa kekuasaan keagamaan dan politik harus dipisahkan. Islam Liberal menentang negara agama (teokrasi). Islam Liberal yakin bahwa bentuk negara yang sehat bagi kehidupan agama dan politik adalah negara yang memisahkan kedua wewenang tersebut. Agama adalah sumber inspirasi yang dapat mempengaruhi kebijakan publik, tetapi agama tidak punya hak suci untuk menentukan segala bentuk kebijakan publik. Agama berada di ruang privat, dan urusan publik harus diselenggarakan melalui proses konsensus.

2. Mengapa disebut Islam Liberal?

Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas. "Liberal" di sini bermakna dua: kebebasan dan pembebasan. Kami percaya bahwa Islam selalu dilekati kata sifat, sebab pada kenyataannya Islam ditafsirkan secara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan penafsirnya. Kami memilih satu jenis tafsir, dan dengan demikian satu kata sifat terhadap Islam, yaitu "liberal". Untuk mewujudkan Islam Liberal, kami membentuk Jaringan Islam Liberal (JIL).

3. Mengapa Jaringan Islam Liberal?

Tujuan utama kami adalah menyebarkan gagasan Islam Liberal seluas-luasnya kepada masyarakat. Untuk itu kami memilih bentuk jaringan, bukan organisasi kemasyarakatan, maupun partai politik. JIL adalah wadah yang longgar untuk siapapun yang memiliki aspirasi dan kepedulian terhadap gagasan Islam Liberal.

4. Apa misi JIL?

Pertama, mengembangkan penafsiran Islam yang liberal sesuai dengan prinsip-prinsip yang kami anut, serta menyebarkannya kepada seluas mungkin khalayak.

Kedua, mengusahakan terbukanya ruang dialog yang bebas dari tekanan konservatisme. Kami yakin, terbukanya ruang dialog akan memekarkan pemikiran dan gerakan Islam yang sehat.

Ketiga, mengupayakan terciptanya struktur sosial dan politik yang adil dan manusiawi

Senin, 09 Juni 2008

Front Pembela Islam (Insya Allah..)

Latar belakang

FPI sedang beraksi
FPI sedang beraksi

FPI dideklarasikan pada 17 Agustus 1998 (atau 24 Rabiuts Tsani 1419 H) di halaman Pondok Pesantren Al Um, Kampung Utan, Ciputat, di Selatan Jakarta oleh sejumlah Habaib, Ulama, Mubaligh dan Aktivis Muslim dan disaksikan ratusan santri yang berasal dari daerah Jabotabek.[1] Pendirian organisasi ini hanya empat bulan setelah Presiden Soeharto mundur dari jabatannya, karena pada saat pemerintahan orde baru presiden tidak mentoleransi tindakan ekstrimis dalam bentuk apapun. FPI pun berdiri dengan tujuan untuk menegakkan hukum Islam di negara sekuler. [2]

Organisasi ini dibentuk dengan tujuan menjadi wadah kerja sama antara ulama dan umat dalam menegakkan Amar Ma'ruf dan Nahi Munkar [3] di setiap aspek kehidupan.

Latar belakang pendirian FPI sebagaimana diklaim oleh organisasi tersebut antara lain:

  1. Adanya penderitaan panjang ummat Islam di Indonesia karena lemahnya kontrol sosial penguasa sipil maupun militer akibat banyaknya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh oknum penguasa.
  2. Adanya kemungkaran dan kemaksiatan yang semakin merajalela di seluruh sektor kehidupan.
  3. Adanya kewajiban untuk menjaga dan mempertahankan harkat dan martabat Islam serta ummat Islam.

Pada tahun 2002 pada tablig akbar ulang tahun FPI yang juga dihadiri oleh mantan Menteri Agama dan terdakwa kasus korupsi Dana Abadi Umat (DAU), Said Agil Husin Al Munawar, FPI menuntut agar syariat Islam dimasukkan pada pasal 29 UUD 45 yang berbunyi, "Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa" dengan menambahkan "kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" pada amandemen UUD 1945 yang sedang di bahas di MPR sambil membawa spanduk bertuliskan "Syariat Islam atau Disintegrasi Bangsa".

Namun Anggota Dewan Penasihat Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Dr. J. Soedjati Djiwandono berpendapat bahwa dimasukkannya tujuh kata Piagam Jakarta ke dalam UUD 1945 yang diamandemen, justru dikhawatirkan akan memecah belah kesatuan bangsa dan negara, mengingat karekteristik bangsa yang majemuk.[4]

Pembentukan organisasi yang berdasarkan syariat Islam dan bukan Pancasila inilah yang kemudian menjadi wacana pemerintah Indonesia untuk membubarkan ormas Islam yang bermasalah di tahun 2006.

Struktur Organisasi FPI

FPI memiliki struktur organisasi yang terdiri atas:[5]

  1. Dewan Pimpinan Pusat, sebagai pengurus organisasi berskala nasional
    • Ketua Majelis Syura DPP FPI: Hb. Muhsin Ahmad Al-Attas
    • Ketua Majelis Tanfidzi DPP FPI: Habib Rizieq (2003-2008)
  2. Dewan Pimpinan Daerah, sebagai pengurus organisasi berskala provinsi

    Salah satu dari Ketua FPI bagian Surakarta (disingkat FPIS) adalah Abu Bakar Ba'asyir [6]

  3. Dewan Pimpinan Wilayah, sebagai pengurus organisasi berskala Kota/Kabupaten
  4. Dewan Pimpinan Cabang, sebagai pengurus organisasi berskala kecamatan.

Aksi-aksi FPI

FPI menjadi sangat terkenal karena aksi-aksinya yang kontroversial sejak tahun 1998, terutama yang dilakukan oleh laskar paramiliternya yakni Laskar Pembela Islam [7]. Rangkaian aksi penutupan klab malam, tempat pelacuran dan tempat-tempat yang diklaim sebagai tempat maksiat, ancaman terhadap warga negara tertentu, penangkapan (sweeping) terhadap warga negara tertentu, konflik dengan organisasi berbasis agama lain adalah wajah FPI yang paling sering diperlihatkan dalam media massa.

Anggota FPI mengangkat mayat pada bencana tsunami di Aceh
Anggota FPI mengangkat mayat pada bencana tsunami di Aceh

Walaupun disamping aksi-aksi kontroversial tersebut FPI juga melibatkan diri dalam aksi-aksi kemanusiaan antara lain pengiriman relawan ke daerah bencana tsunami di Aceh [8].

Tindakan FPI sering dikritik berbagai pihak karena tindakan main hakim sendiri yang berujung pada perusakan hak milik orang lain. Pernyataan bahwa seharusnya Polri adalah satu-satunya intitusi yang berhak melakukan hal tersebut dijawab dengan pernyataan bahwa Polri tidak memiliki insiatif untuk melakukannya.

Rizieq, sebagai ketua FPI, menyatakan bahwa FPI merupakan gerakan lugas dan tanpa kompromi sebagai cermin dari ketegaran prinsip dan sikap. Menurut Rizieq kekerasan yang dilakukan FPI dikarenakan kemandulan dalam sistem penegakan hukum dan berkata bahwa FPI akan mundur bila hukum sudah ditegakkan. Ia menolak anggapan bahwa beberapa pihak menyatakan FPI anarkis dan kekerasan yang dilakukannya merupakan cermin kebengisan hati dan kekasaran sikap.

Tuntutan pembubaran FPI

Seorang bapak-bapak membawa poster meminta pembubaran FPI disertai gambar anggota FPI sedang memukuli orang.
Seorang bapak-bapak membawa poster meminta pembubaran FPI disertai gambar anggota FPI sedang memukuli orang.

Karena aksi-aksi kekerasan itu meresahkan masyarakat, termasuk dari golongan Islam sendiri, beberapa ormas menuntut agar FPI dibubarkan. Melalui kelompok surat elektronik yang tergabung dalam forum wanita-muslimah mereka mengirimkan petisi pembubaran FPI dan ajakan bergabung.[9]

Menurut mereka walaupun FPI membawa nama agama Islam, pada kenyataannya tindakan mereka bertentangan dengan prinsip dan ajaran Islami, bahkan tidak jarang menjurus ke vandalisme.

Sedangkan menurut Pengurus FPI, tindakah itu dilakukan oleh oknum-oknum yang kurang / tidak memahami Prosedur Standar FPI.[10]

Pada bulan Mei 2006, FPI berseteru dengan Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Pertikaian ini berawal dari acara diskusi lintas agama di Purwakarta, Jawa Barat. Gus Dur, yang hadir di sana sebagai pembicara, sempat menuding organisasi-organisasi Islam yang mendukung Rancangan Undang-Undang Anti-Pornografi dan Pornoaksi disokong oleh sejumlah jenderal. Perdebatan antara Gus Dur dan kalangan FPI pun memanas sampai akhirnya mantan presiden ini turun dari forum diskusi.

Pada bulan Juni 2006 Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tjahjo Kumolo dan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kapolri Jenderal Pol Sutanto untuk menindak ormas-ormas anarkis secepatnya. Pemerintah, melalui Menko Polhukam Widodo AS sempat mewacanakan pembubaran ormas berdasarkan peraturan yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985, namun hal ini hanya berupa wacana, dan belum dipastikan. Kabarnya pendiria ormas di Indonesia harus berdasarkan Pancasila sedangkan FPI berdasarkan syariat Islam dan tidak mau mengakui dasar lainnya.

Kalangan DPR juga meminta pemerintah bertindak tegas terhadap ormas-ormas yang bertindak anarkis dan meresahkan ini. Tindakan tegas aparat keamanan dinilai penting agar konflik horizontal tidak meluas.[11]

Pada 20 Juni 2006 Dalam acara diskusi "FPI, FBR, versus LSM Komprador" Rizieq menyatakan bahwa rencana pemerintah untuk membubarkan ormas Islam adalah pesanan dari Amerika merujuk kedatangan Rumsfeld ke Jakarta.[12] FPI sendiri menyatakan bahwa bila mereka dibubarkan karena tidak berdasarkan Pancasila maka organisasi lainnya seperti Muhammadiyah dan ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) juga harus dibubarkan.

Insiden Monas

Insiden Monas adalah sebutan media untuk peristiwa penyerangan yang dilakukan FPI terhadap Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKBB) di silang Monas pada tanggal 1 Juni 2008. Satu hari setelah peristiwa tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan Rapat Koordinasi Polkam yang membahas aksi kekerasan tersebut. Presiden dalam jumpa persnya mengatakan negara tidak boleh kalah dengan perilaku kekerasan [13] , menambahkan bahwa aksi-aksi kekerasan telah mencoreng nama baik di dalam dan di luar negeri. Ketua Komando Laskar Islam, Munarman, mengoreksi pemberitaan media dan menyatakan bahwa penyerangan terhadap AKBB dilakukan oleh Komando Laskar Islam dan bukan FPI. Sehari sebelumnya Polisi menemui Rizieq di markas FPI, Petamburan Jakarta, namun tidak melakukan penangkapan, karena ketua FPI berjanji akan menyerahkan anggotanya yang bertanggung jawab pada insiden Monas,[14] polisi sendiri sudah mengidentifikasi lima anggota FPI yang diduga terlibat dalam penyerangan di Lapangan Monas.[15] Setelah tidak ada yang menyerahkan diri, pada 4 Juni 2008 sejumlah 1.500 anggota polisi dikerahkan ke Markas FPI di Jalan Petamburan III, Tanahabang, Jakarta Pusat dan menangkap 57 orang untuk diselidiki, diantara yang dijadikan tersangka yaitu ketua FPI, Rizieq.[16] [17] [18] [19] Ketua Laskar Islam Munarman telah ditetapkan sebagai DPO Polisi (Daftar Pencarian Orang) karena telah melarikan diri dan keberadaannya tidak diketahui.[20] [21] Pemerintah sendiri akan melakukan pengkajian terhadap keberadaan FPI berdasar UU No 8/1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan seperti yang dinyatakan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Widodo Adi Sutjipto. Pembinaan terhadap ormas yang ada di masyarakat penting agar berjalan sesuai dengan UU yang berlaku. Pembinaan dapat berupa teguran, peringatan, dan tindakan tegas yakni pembubaran.[22] Hingga saat ini pemerintah sulit untuk membubarkan FPI secara resmi karena keberadaan FPI tidak berlandaskan hukum ungkap Menteri Kehakiman dan HAM Andi Mattalata.[23]

Kecaman Nasional

Insiden Monas dalam rangka memperingati Hari Lahirnya Pancasila terus menuai protes. Din Syamsuddin Ketua PP Muhammadiyah menyatakan bahwa aksi tersebut merupakan kriminalitas nyata, Ketua DPR Agung Laksono menilai kekerasan tersebut tidak bermoral [24]. Sementara aksi menentang FPI terjadi di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Mojokerto, Malang, Jember dan Surabaya, Jawa Timur oleh ratusan ormas seperti PMII, Banser, Satgas, Garda Bangsa and GP Anshor yang umumnya merupakan partisan PKB Gus Dur,[25] masa mulai mengancam apabila pemerintah tidak mengambil tindakan, mereka akan mengambil tindakan sendiri. Di Yogya, sekelompok orang tidak bersenjata berjumlah sekitar 100 orang dengan menggunakan sepeda motor menyerbu kantor FPI di Sleman pada 2 Juni 2008 dan merusak papan nama FPI, mereka langsung melarikan diri untuk menghindari konflik saat anggota-anggota FPI keluar dengan membawa senjata tajam.[26] Di Bali, Masyarakat Aliansi Penegak Pancasila menggelar aksi pengecaman terhadap tindakan FPI di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali.[27][28]

Jumat, 06 Juni 2008

PENGOLAHAN AIR KALI TENGAH (BERASAL DARI LIMBAH CAIR INDUSTRI) SECARA KOMBINASI KITOSAN-ALUM DAN TUMBUHAN AIR



By: SUHERMAN
Email: library@lib.unair.ac.id; library@unair.ac.id
Post Graduate Airlangga University
: Dharmawangsa Dalam Surabaya Indonesia
Created: 2006-12-28 , with 1 file(s).

Keywords: Industrial wastewater; biofiltration-coagulation; chitosan-alum; water hyacinth
Subject: SEWAGE – PURIFICATION – BIOLOGICAL TREATMENT
Call Number: KKC KK Dis M 10/05 Suh p
Limbah cair industri banyak mencemari sumber air bersih_ Pengolahan yang dilakukan adalah proses koagulasi dengan menggunakan bahan koagulan alum Al2(SO4)318H20. Hasil yang diperoleh tidak bermakna dalam meningkatkan kualitasnya menjadi air baku air bersih, karena pads perbandingan volume air limbah dengan berat alum yang sesuai, tidak mengkoagulasi secara sempurna. Hal ini disebabkan tingginya konsentrasi zat pencemar di dalam limbah cair industri. Kitosan sebagai bahan koagulan dapat mengkoagulasi dengan membentuk flok yang besar, tetapi flok yang terbentuk mudah mudah terurai kembali. Tumbuhan air dapat menfiltrasi, mengadsorpsi partikel dan mengabsorpsi ion ion logam yang terdapat dalam air limbah melalui akar. Karena itu, basil pengolahan air limbah industri akan lebih bermakna bila dikoagulasi dengan bahan koagulan kitosan-alum dan dikombinasi dengan tumbuhan air. Masalalmya adalah berapa besar perbandingan kitosan – alum yang efektif mengkoagulasi partikel koloid dalam air limbah dan berapa lama flok yang terbentuk akan diendapkan oleh akar dari tumbuhan air (eceng gondok). Tujuannya adalah untuk menentukan perbandingan bahan koagulan kitosan-alum dan waktuk pengendapan flok oleh akar dan tumbuhan air yang efektif meningks tkan kualitas air baku air bersih dari pengolahan air limbah industri.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah; (1) Proses koagulasi menggunakan bahan koagulan kitosan-alum dengan teknik campuran dan blending. Setiap teknik digunakan perbandingan bahan koagulan kitosan-alum; 25%:75% , 50%:50% dan 75%:25%. (2) Proses biofiltrasi-koagulasi , biofiltrasi menggunakan tumbuhan eceng gondok yang berfungsi mengadsorpsi partikel partikel koloid dalam air limbah dan mempercepat pengendapan flok ke badan air. Waktu adsorpsi, absorpsi, dan pengendapan dilakukan adalah 3 x 24 jam dan 6 x 24 jam. Hasil yang diperoleh pada proses tersebut dilanjutkan dengan koagulasi dari kitosan-alum pada perbandingan 10%:90%, 25%:75% dan 50%:50%. Parameter yang diamati dari kedua proses tersebut adalah pH, kekeruhan, residu total, angka COD dan BOD, Kadar ion logam (Fe,Mn, Cd dan Pb). Analisis dilakukan sebelum dan setelah pengolahan. Data yang diperoleh dari kedua proses tersebut dianalisi dengan menggunakan Uji ANOVA dan HSD. Persentase penurunan kadar setiap parameter yang diamati dibandingkan dengan parameter kualitas air yang distandarkan oleh PP. no 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan kualitas air bersih dan Pengendalian Pencemaran. Berdasarkan basil dari analisis tersebut ditentukan perbandingan bahan koagulan kitosan-alum dan waktu adsorpsi dan absorpsi dari tumbuhan air yang efektif meningkatkan kualitas air.

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah parameter yang diamati pada setiap perbandingan bahan koagulan kitosan-alum tiap teknik pengolahan adalah signifikan secara uji ANOVA. Berdasarkan HSD test teknik perlakuan yang optimal adalah; (1) biofiltrasi 3 x 24 jam dengan perbandingan bahan koagulan 10%:90% adalah optimal merubah pH, menurunkan kekeruhan dan menurunkan kadar logam Cd (mg/L). Optimal merubah pH, menurunkan kekeruhan dan menurunkan kadar logam Cd (mg/L). (2) biofiltrasi 6 x 24 jam dengan perbandingan bahan koagulan kitosan alum 10% : 90% optimal menurunkan residu total (mg/L), COD (mg/L) Kadar logam (Fe, Mn dan Pb)(mg/L), pH pada keadaan ini 7,31. (3) Untuk penurunan angka BOD perlakuan yang optimal adalah proses koagulasi teknik blending kitosan-alum 50%:50%.

Maksimum penurunan kadar zat pencemar dengan:

Proses koagulasi teknik campuran kitosan-alum 25%:75% adalah Cd sebesar 80,40%.
Proses koagulasi teknik campuran kitosan-alum 50%:50% adalah Pb sebesar 87,50%.
Proses koagulasi teknik blending kitosan-alum 25%:75% adalah residu total sebesar
(99,85%).

Proses koagulasi teknik blending kitosan-alum 50%:50% dapat menurunkan kekeruhan 99,36%, angka COD 97,84%; angka BOD 98,92%; logam Fe hampir 100%.
Proses koagulasi teknik blending kitosan-alum 75%:25% dapat menurunkan Mn hampir 100%.

Persentase maksimum minimalisasi zat pencemar dengan proses biofiltrasi¬koagulasi terjadi pada biofiltrasi 6 x 24 jam yaitu pada koagulasi kitosan – alum 10%:90% adalah residu total 99,94%; COD 98,98%; BOD 99,23%; logam Fe hampir 100%); Mn 77,83%; Cd hampir 100% dan Fe hampir 100%o. Pada koagulasi kitosan – alum 25%:75% yaitu kekeruhan 98,700%, pH pada kesdaan ini 7,21. Untuk menghemat biaya pengolahan dengan basil yang lebih balk, maka pengolahan dapat dilakukan dengan proses biofiltrasi 6 x 24 jam dengan koagulasi kitosan-alum 10%:90%. Hanya memerlukan waktu yang lama.

Disarankan untuk lanjutan penelitian ini, bahan koagulan kitosan-alum yang optimal dapat ditentukan batas efektivitasnya terhadap volume dan karakter limbah cair.

AIR DENGAN SEGALA PERMASALAHANNYA

Plus-Minus Teknologi Penjernih Air

MAJU kena mundur kena. Seperti itulah mutu air di Negeri ini. Bayangkan di musim hujan misalnya, air di berbagai sungai di Jakarta atau kota-kota lainnya terlihat sangat keruh. Lumpur dan erosi dari segala penjuru masuk ke sungai. Begitu juga di musim berikutnya, kemarau. Air yang menyusut itu malah jauh lebih kotor lagi. Masyarakat dan industri sama-sama membuang limbah ke sungai. Jadilah air sungai tersebut kotor, bau, dan menyimpan aneka penyakit.

Semakin berat air itu tercemar kian mahal pula proses pengolahannya. Artinya, untuk air yang tidak terlalu keruh, pengolahan dapat dilakukan dengan proses penyaringan sederhana, bisa dilakukan individu maupun komunal. Jika kekeruhan cukup tinggi diperlukan unit penjernih yang memerlukan bahan kimia. Setelah melalui tangki penjernih, lalu disaring dengan sistem saringan pasir lambat atau cepat, tergantung kebutuhan.

Proses pengolahan air keruh dengan penyaringan mempunyai keunggulan, murah dalam pemeliharaan dan perawatan, serta teknologinya cukup sederhana. Teknologi ini banyak dipakai di pedesaan. Persoalan yang sering dihadapi berupa buntunya saringan pasir. Namun, dengan perkembangan baru, sistem saringan diubah dan proses pemeliharaan dapat menjadi lebih sederhana dan murah.

Teknologi Saringan Pasir Lambat (Sarpalam) yang banyak diterapkan di Indonesia biasanya adalah tipe konvensional dengan arah aliran dari atas ke bawah (down flow). Kelemahannya, jika kekeruhan air baku naik, terutama pada waktu hujan, sering terjadi penyumbatan pada saringan pasir, sehingga perlu dilakukan pencucian secara manual dengan cara mengeruk media pasirnya dan dicuci. Setelah bersih dipasang lagi seperti semula, sehingga memerlukan tenaga yang cukup banyak.

Hal inilah yang sering menyebabkan Sarpalam kurang berfungsi dengan baik, terutama pada musim hujan. "Dengan demikian, agar beban Sarpalam tidak telalu besar, perlu dilengkapi dengan peralatan pengolahan pendahuluan misalnya bak pengendapan awal atau saringan up flow dengan media berikil atau batu pecah, dan kuarsa atau silika," imbau Arie Herlambang.

Selanjutnya dari bak saringan awal, air dialirkan ke bak saringan utama dengan arah aliran dari bawah ke atas (up flow). Air yang keluar dari bak saringan pasir tersebut merupakan air olahan dan dialirkan ke bak penampung air bersih, selanjutnya didistribusikan ke konsumen dengan cara gravitasi atau dengan memakai pompa.

Jika saringan telah jenuh dan buntu dapat dilakukan pencucian balik dengan cara membuka keran penguras. Dengan adanya pengurasan ini, air bersih yang berada di atas lapisan pasir dapat berfungsi sebagai air pencuci media penyaring (back wash). Dengan demikian, pencucian media penyaring pada Sarpalam up flow dilakukan tanpa mengeluarkan atau mengeruk media penyaringnya dan dapat dilakukan kapan saja.

Keunggulannya, pencucian media saringan (pasir) relatif mudah, serta hasilnya sama dengan saringan pasir konvensional. Kapasitas pengolahan dapat dirancang dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

Untuk merancang Sarpalam, beberapa kriteria perencanaan yang harus dipenuhi, antara lain kekeruhan air baku lebih kecil 10 NTU. Jika lebih besar, perlu dilengkapi dengan bak pengendap dengan atau tanpa bahan kimia.Lalu, tinggi lapisan pasir 70-100 cm, tinggi lapisan kerikil 25-30 cm, tinggi muka air di atas pasir 40-120 cm, tinggi ruang bebas antara 25-40 cm, diameter pasir kira-kira 0,2-0,4 mm, dan jumlah bak penyaring minimal dua buah.

Salah satu contoh unit pengolahan air dengan Sarpalam telah dibangun di Pesantren La Tansa, Lebak, Jawa Barat dengan kapasitas 100 m3/hari. Air baku yang digunakan adalah air dari saluran irigasi sekunder.

Air sungai dialirkan secara garvitasi melalui banguan penyadap ke dalam bak penenang pertama. Selanjutnya, air itu mengalir ke bak saringan awal dengan arah aliran dari bawah ke atas (up flow) dengan kecepatan pengaliran 16 m3/m2 hari.

Air hasil penyaringan dialirkan ke bak penenang kedua dan selanjutnya masuk ke bak saringan pasir kedua sistem aliran up flow dengan kecepatan penyaringan 5 m3/m2 hari. Air hasil penyaringan kedua tersebut ditampung di dalam bak air bersih, selanjutnya dialirkan ke kontaktor khlorine dan dialirkan ke konsumen.

Menurut Arie, keunggulan Sarpalam up flow adalah proses pengolahan yang sederhana, tidak mudah buntu, serta mudah dalam pembersihan dan perawatan. Kelemahannya, unit ini hanya bisa mengolah air dengan kekeruhan rendah. Jadi, jika kekeruhannya tinggi, memerlukan bantuan tangki penjernih sebelum air masuk ke dalam Sarpalam.

Kamis, 05 Juni 2008

BANYUGENI SECARA TEORI

Banyugeni Pengganti Minyak Bumi PDF Print
13-03-2008
Peneliti di Yogyakarta berhasil menemukan bahan bakar berbahan air. Ada empat jenis: pengganti minyak tanah, bensin, solar, dan avtur. Siap diproduksi secara massal. Harga minyak dunia menembus angka US$ 102,08 per barel, Rabu pekan lalu. Harga minyak yang membubung itu bikin subsidi melambung. Pemerintah pun menjadi bingung. Bayangkan, subsidi untuk BBM tahun 2007 saja mencapai Rp 50,64 trilyun.
Sungguh beban yang amat berat hagi pemerintah yang sekarang ini terus mengalami defisit anggaran.

Sementara kabar mendung itu berembus, titik terang datang dari Yogyakarta. Tim peneliti dari Pusat Studi Pengembangan Energi Regional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil melakukan riset bahan bakar berbahan dasar air. Hasil penelitian itu berupa bahan bakar pengganti minyak tanah, solar, bensin, dan avtur.

Atas penemuan itu, UMY akan mengadakan grand launching tentang bahan bakar yang dinamai Banyugeni itu, April mendatang. Pada saat itulah proses pembuatan Banyugeni akan dibeberkan secara lebih lengkap dan siap digunakan dalam skala besar. “Pada saat ini sedang dalam masa fabrikasi,” kata Rektor UMY, Khoiruddin Bashori.

Khoiruddin menyatakan, hydrofuel sangat menjanjikan sebagai alternatif energi. Bahkan Banyugeni siap diproduksi secara komersial untuk industri dan kepentingan masyarakat luas. “Untuk membantu rakyat kecil,” katanya.

“UMY ingin memberikan hasil penelitian ini untuk seluruh rakyat Indonesia, bahkan dunia. Soal bahan baku, sangat melimpah di sekitar kita,” ia menegaskan. Sebab bahan baku Banyugeni yang paling pokok adalah air. Bisa menggunakan air tawar ataupun air laut. Sebelumnya, UMY menggelar soft launching di kampus UMY, Jalan Ring Road Barat, Bantul, Yogyakarta, 13 Februari silam.

Dalam acara itu dilakukan penyalaan lampu dan kompor minyak menggunakan hydro-kerosene (pengganti minyak tanah) Banyugeni. Nyala lampu maupun kompor berwarna kemerahan dan tidak menimbulkan asap jelaga berlebihan.

Untuk hydro-diesel (kembaran solar) dan hydro-premium (setara bensin), percobaan dilakukan dengan menggelontorkannya ke tangki traktor dan sepeda motor. Ketika traktor distarter, asap hitam mengepul dari cerobong traktor saat pertama kali menyala, selanjutnya bening. Knalpot sepeda motor yang menyalak juga tidak menimbulkan asap lengas.

Sedangkan hydro-avtur (pengganti avtur) dijajal di Lembaga Pendidikan dan Latihan Penerbangan Surakarta, menggunakan pesawat ultra-ringan tipe Jora, 11 Februari 2008. Mesin Rotax 582 ternyata mudah beradaptasi dengan hydro-avtur. UMY memperoleh surat resmi dari lembaga tadi yang menyebutkan bahwa hydro-avtur Banyugeni bisa digunakan untuk menerbangkan pesawat. “Dalam surat itu juga disebutkan, baik untuk start engine maupun power memuaskan,” kata Khoiruddin.

Uji coba berlangsung lancar. “Penelitian ini menggunakan air laut karena kalau menggunakan air tanah akan berbenturan dengan kepentingan manusia,” tutur Purwanto, seorang peneliti. Dia menjelaskan, pada hakikatnya air (H20) adalah api.Jika atom 2H20 terpecah menjadi 2H2 dan 02, maka H2 bisa menyala, bahkan bisa meledak. Sedangkan 02 merupakan komponen pembakar.

“Tak ada api tanpa oksigen. Dari teori seperti ini, maka bukan hal aneh membuat bahan bakar dengan bahan dasar air. Jika temuan ini diproduksi secara massal, persoalan bahan bakar bukan lagi masalah utama di negeri kita,” Purwanto optimistis. Selain Purwanto, penelitian juga dilakukan oleh Bledug Kusuma Prasadja, Tony K. Haryadi, Lilik Utari, dan Nike Triwahyuningsih.

Nike Triwahyuningsih menjelaskan bahwa semua jenis air bisa diolah menjadi hydrofuel setelah melalui proses pemurnian air. Air murni merupakan bahan dasar Banyugeni. Untuk memperolehnya, dari satu liter air tanah, setelah dimurnikan, akan diperoleh 0,5 liter air murni. Untuk air laut, volume air murni yang diperoleh bisa lebih banyak.

Limbah hasil proses pemurnian ini pun masih bisa dimanfaatkan, misalnya untuk pupuk atau aspal. Proses pemurnian air ini lazim disebut demineralized water alias demin water. Pertamina juga memproduksi air murni melalui Water Treatment Unit Pengolahan III Plaju, Palembang. Air murni produksi Pertamina Plaju diproses dengan metode pertukaran ion (ion exchange) menggunakan ion exchange resin sebagai media penukar ion.

Ion adalah atom bermuatan listrik positif maupun negatif. Ion dalam pemurnian air berfungsi sebagai pengikat mineral. Demin water adalah air murni dengan kandungan mineral sangat kecil. Pertamina Plaju memproduksi 45.270 meter kubik air murni per tahun. Dalam bidang kedokteran, air murni biasanya digunakan untuk mengobati pasien gagal ginjal.

Sedangkan untuk menghasilkan bahan bakar dan air murni, para peneliti memakai teknologi mekanotermal-elektrokemis yang mencakup empat macam proses, yaitu mekanik (gerak), termal (panas), listrik, dan kimiawi. Perpaduan keempat proses itu dengan bahan baku air murni menghasilkan empat produk bahan bakar. Menurut Bledug Prasojo, hydrofuel sangat hemat.

Dari satu liter air murni dapat tercipta bahan bakar yang jumlahnya kurang lebih sama. “Penyusutannya sedikit, sekitar 10%,” ujarnya. Air yang digunakan adalah air biasa atau air tawar. Air laut juga bisa digunakan, tapi harus melewati fase penyulingan terlebih dahulu.

Meskipun terbuat dari air, toh bahan bakar hydro tidak menyebabkan karat (korosif). Kelebihan lain, emisinya sangat rendah. Tidak hanya lewat pantauan indra, melainkan juga melalui uji laboratorium. Produk ini sudah diuji di PT CoreLab Indonesia, laboratorium internasional yang independen. Hasilnya menunjukkan, empat varian Banyugeni telah memenuhi standar Dirjen Migas.

Menurut hasil uji laboratorium, selain tidak korosif, residu pada hydropremium sangat rendah. Standar baku menetapkan 2,0% volume hydro-premium mencatatkan residu pada nilai 0,5%. Kandungan pencemar lainnya juga tipis. Bahkan kandungan timbalnya hampir nol.

Seperti saudaranya, hydro-avtur juga tidak korosif dan beremisi rendah (total sulfurnya hanya 10% dari maksimal yang dipersyaratkan). Ia juga tidak mudah membeku (freezing point minus 45 derajat celsius). Ketahanan terhadap pembekuan memang penting bagi bahan bakar pesawat. Sebab, jika pesawat terbang tinggi, suhu udara yang mengelus pesawat bisa mencapai minus 25 derajat celsius.

Hydro-diesel juga tidak korosif, beremisi rendah, dan tidak meninggalkan residu berlebihan. Itu pula yang dicatatkan hydro-kerosene. Bahan bakar rakyat itu, selain tidak korosif, juga tak beracun.

Setelah lulus dari rangkaian ujicoba itu, menurut Bledug, penelitian hydrofuel sudah final. Namun, untuk memproduksi secara massal dan komersial, ada serangkaian proses lebih lanjut. Tentu harus pula melibatkan pabrikan yang bisa memasok bahan baku air murni.

“Harus melalui perhitungan-perhitungan rumit. Tim peneliti harus berkumpul lagi dan merumuskan rancangan-rancangannya,” Bledug menegaskan. (GATRA, 12 Maret 2008/ humasristek)

Rabu, 04 Juni 2008

BANYUGENI "STOP DULU"

YOGYA (KR) - Proyek ‘Banyugeni’ yang dikembangkan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk sementara dihentikan. Penghentian didasarkan pada kesepakatan rapat antara Badan Pelaksana Harian (BPH) dengan pimpinan UMY, Senin (2/6) siang. Namun demikian masih akan ada kajian dan presentasi ilmiah di hadapan Rapat Senat UMY yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Kepala Divisi Humas BHK Twediana B Hapsari MSi, mengemukakan hal itu dalam pertemuan di Kedai Tiga Nyonya, Selasa (3/6) sore. Dalam kesempatan itu hadir pula PR III Husni Amriyanto dan dari BPH Ad Syauqi Soeratno.
Pertemuan di ruang rapat BPH UMY selama dua jam, kata Twediana, membuahkan beberapa keputusan. Di antara keputusan tersebut ialah penghentian sementara proyek Banyugeni sambil menunggu presentasi kajian ilmiah serta dilakukannya informasi satu pintu untuk masalah ‘Banyugeni’ lewat BHK UMY.
”Untuk presentasi ilmiah itu yang melakukan adalah tim peneliti dan diupayakan hadirnya tim ahli. Namun siapa, masih diupayakan oleh Pusat Studi Pengembangan Energi (Pusper) UMY,” jelasnya. Penghentian ini menurutnya dilakukan dengan semangat menghentikan pro-kontra yang sudah sedemikian luar biasa.
Sebelumnya, Wakil Ketua BPH UMY Ir Dasron Hamid MSc ketika dikonfirmasi KR mengemukakan bahwa segala keputusan dan informasi mengenai rapat Banyugeni sudah disepakati melalui satu pintu.
”Kalau saya memberitahu KR, nanti saya menyalahi kesepakatan itu,” sebutnya. Namun Dasron mengakui adanya pertemuan khusus membahas masalah Banyugeni tersebut.
Untuk proyek ‘Banyugeni’ yang namanya juga sudah dipatenkan tersebut, tidak pernah diungkap besarnya dana yang digunakan. Rektor UMY Dr Khoiruddin Bashori saat launching juga enggan menyebutkan angkanya, bahkan hanya menyebut ada dana berapa dan bisa digunakan untuk penelitian ya digunakan saja. Meski demikian, penelusuran dari pelbagai informasi yang diperoleh KR mengungkap bila proyek ‘Banyugeni’ sudah menghabiskan dana antara Rp 1,3 miliar - Rp 1,6 miliar.
Saat ditanya wartawan apakah merasa tidak terpengaruh dengan ‘tudingan’ UGM bahwa ada unsur penipuan di sini, dengan tegas Rektor UMY menjawab tidak.
”Ini negara hukum, kalau penipuan dituntut saja dan itu bisa perdata atau pidana. Kalau saya merasa tertipu, ya saya tuntut. Ini negara hukum, gampang. Kalau misalnya saya ditipu, yo tak oyak,” katanya.
Tantangan
Sementara itu, sejumlah ahli energi dari Universitas Indonesia (UI) menerima tantangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar kalangan akademisi mencari dan menjalankan energi alternatif di luar Bahan Bakar Minyak (BBM). ”Kalau UI ditanya energi alternatif, kita siap, karena kita punya banyak ahli energi alternatif,” ujar Rektor UI Prof Gumilar Rusliwa Somantri di Jakarta, kemarin.
Namun, kata Gumilar, kesiapan UI itu juga harus disesuaikan dengan keinginan pemerintah untuk memanfaatkan energi alternatif di luar energi BBM. ”Pemikiran-pemikiran presiden baik, namun gagasan itu harus diterjemahkan oleh menristek dan para ahli. Harus dipikirkan pola road map-nya, bagaimana strateginya dan kapan dilakukan,” katanya.
Selain itu, Gumilar menambahkan, perlu dipikirkan pula bagaimana keterkaitan dengan hal lain, seperti kebijakan transportasi dalam penggunaan energi di luar BBM dan juga bentuk penghargaan dan penggunaan energi di luar BBM oleh masyarakat.
Ia mengemukakan, pemerintah sendiri belum siap dalam menjalankan kebijakan mencari energi alternatif di luar BBM. ”Pemerintah masih asyik dengan wacana-wacana saja, namun realisasinya belum ada,” tutur Gumilar.
Menurutnya, negara maju membutuhkan waktu 5 hingga 10 tahun untuk mengubah kebijakan energi alternatif di luar BBM. ”Seharusnya Indonesia bisa lebih cepat dari itu, karena memiliki banyak sumber energi alternatif,” kata Gumilar. (Fsy/Ati/Ogi)-n

MIMPI YANG TERBELI

SEORANG Joko Suprapto menggemparkan. Tidak cuma di Indonesia, tetapi juga di dunia. Anak manusia dari Nganjuk, Jawa Timur, ini sampai sekarang masih dipercaya sebagai penemu blue energi. Begitu hebatnya karya Joko, sampai-sampai blue energy itu dicarikan nama Indonesia terbur-buru. Maka jadilah banyugeni.

Tetapi penemuan Joko yang mahahebat itu ternyata menimbulkkan persoalan. Joko sempat menghilang dari kampung halaman dan dicari hulubalang ke mana-mana. Tau-tau ia ditemukan dalam keadaan sakit di sebuah rumah sakit di Madiun. Lalu oleh orang-orang partikelir berbadan tegap ia diantar pulang ke rumahnya dinihari.

Sebuah penemuan yang luar biasa tiba-tiba mentok pada ujung misteri. Dunia ilmu pengetahuan terguncang. Penguasa dengan selera bisnis pun tergoda. Joko buru-buru diberi laboratorium dengan kucuran biaya besar.

Semua orang berharap Joko menjadi penyelamat. Karena dengan blue enegry, Joko akan menyelamatkan bangsa ini dari cengkeraman kejam bahan bakar minyak (BBM). Ternyata Joko tidak kuat membuktikan penemuannya.

Harapan yang begitu besar dari mereka yang memiliki uang dan kuasa tidak mampu dijawab Joko. Dia frustrasi. Yang punya uang dan kuasa juga ikut frustrasi.

Penemuan-penemuan besar dalam sejarah umat manusia banyak yang dimulai dengan peristiwa-peristiwa kecil. Gaya berat ditemukan ketika buah apel jatuh menimpa kepala si penemunya. Menjadikan air sebagai bahan bakar di era semacam ini?

Joko bisa saja menemukannya. Tetapi yang harus ditanya dengan kritis adalah apakah peneliti-peneliti energi tidak sempat melirik cara ini. Ternyata setelah Joko mulai frustrasi dengan blue energy, penelitian-penelitian serupa pun terungkap dari berbagai belahan dunia.

Menurut mereka, mustahil menghasilkan bahan bakar dari air. Lalu mengapa seorang Joko bisa meyakinkan kita semua bahwa dia bisa?

Adat istiadat ilmiah adalah keharusan publikasi penemuan. Joko tidak pernah mempublikasikan penemuan, tetapi ada orang yang memiliki penciuman bisnis yang buru-buru ingin mematenkannya.

Karena semakin tidak yakin dengan metodoligi dan pertanggungjawaban ilmiah, Joko frustrasi. Kalangan peneliti kini menuduh Joko menipu. Beberapa yang lain menyesal, tetapi tidak mampu mengungkapkan kemarahan.

Optimisme tetap disandarkan kepada Joko agar blue energi tetap memberi asa. Tapi sampai kapan? Ya, Joko harus membuktikannya. Di tengah tekanan yang semakin keras, Joko mulai mudah pingsan.

Penemuan besar harus dilahirkan dalam suasana merdeka. Peneliti bekerja tidak karena tekanan modal dan kekuasaan, tetapi karena integritas profesional. Seorang Joko ternyata tidak bekerja dalam rangka itu. Dia terjebak dalam janji yang tinggi dengan modal yang tinggi. Modal yang dia peroleh tanpa bisa mempertanggungjawabkannya.

Kita tidak boleh menghukum Joko. Dia sesungguhnya mengingatkan kita semua bahwa energi alternatif memang sulit, tetapi mungkin. Yang harus dicegah adalah problem BBM yang mencekam tidak membuka peluang kita melahirkan berhala baru. Rasionalitas harus dipelihara.

Ingatkah kita di era yang belum lama berlalu, ketika para pejabat tinggi, berdasarkan petunjuk mimpi, meyakini di suatu tempat di Bogor tersimpan harta karun? Biaya dikeluarkan, penggalian dilakuikan. Terrnyata mimpi tetap mimpi.

Jangan-jangan blue energy adalah sebuah ilusi. Kita sesungguhnya diingatkan untuk tidak menciptakan berhala-berhala baru. Mimpi boleh, berhala jangan.

Joko Suprapto Missing..???

NGANJUK - Raibnya Joko Suprapto, penemu bahan bakar air (blue energy) asal Nganjuk menyisakan pertanyaan. Sejumlah kalangan mulai meragukan kemampuan Joko yang sempat disebut sebagai profesor dari desa.

Menelusuri rumah Joko Suprapto yang terletak di Dusun Bangsri, Desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk tak sesulit dari yang dibayangkan. Meski berada di kawasan yang cukup terpencil yakni 25 kilometer dari pusat kota, hampir seluruh warga di desa itu mengenalnya.

Anehnya, mereka mengenal Joko bukan sebagai seorang insinyur atau penemu blue energy, namun sebagai pengusaha sukses yang kaya. Sebutan itu tak berlebihan ketika melihat secara langsung kemegahan rumah Joko Suprapto yang disulap menjadi istana.
Berdiri di atas lahan seluas 2 hektar, rumah tersebut terlihat sangat megah diantara deretan rumah kumuh di sekitarnya. Bahkan mayoritas penduduk desa tersebut termasuk kategori menengah ke bawah dengan pekerjaan utama menjadi buruh tani.

Areal seluas itu tak seluruhnya dirupakan bangunan permanen. Setengah luas lahan didirikan stasiun radio bernama Jodhipati yang menyambung dengan tempat tinggalnya, sementara sisanya dibiarkan kosong. Pemilik rumah nampaknya berencana membangun panggung hiburan terbuka di areal tersebut meski masih setengah jadi.

"Ada keperluan apa ke sini? Lapor ke petugas keamanan dulu, mas," ujar salah seorang karyawan radio ketika melihat kedatangan wartawan di rumah tersebut.

Tanggapan yang kurang bersahabat juga ditunjukkan salah seorang kerabat Joko Suprapto saat menanyakan keberadaannya. Menurut laki-laki paruh baya yang mengaku bernama Gampang, ia tidak menjumpai Joko sejak satu pekan terakhir. Gampang yang memperkenalkan diri sebagai paman Joko dari Bojonegoro mengatakan jika keponakannya pergi ke Jakarta untuk keperluan pribadi.

"Dia tidak ada di rumah, saya sendiri belum melihatnya sejak berkunjung ke sini satu minggu lalu," ujar Gampang singkat.
Sayangnya, ia tidak mengijinkan wartawan untuk menemui istri Joko, Win Damirah.

Ketika disinggung tentang penelitian blue energy yang dilakukan Joko, baik Gampang maupun karyawannya mengaku tidak tahu. Mereka hanya membenarkan adanya penelitian itu tanpa memberikan penjelasan apapun. Kedua orang itu berdalih penemuan itu bersifat rahasia dan hanya Joko yang mengetahui.

Sementara itu Kepala Dusun Bangsri, Bani, menjelaskan jika kehidupan Joko Suprapto sehari-hari memang terkesan tertutup. Bahkan warga sekitar jarang sekali bisa bertatap muka dengannya. Selain kerap bepergian ke luar kota, aktivitas Joko yang dikenal sebagai pengusaha dan tuan tanah lebih sering dilakukan di dalam rumahnya yang megah.

"Meski ia tercatat sebagai warga kami, tapi jarang terlihat berbaur. Kabarnya sering ke luar kota untuk berbisnis,? kata Bani.

Uniknya, tidak banyak warga di tempat itu yang mengetahui penemuan Joko tentang bahan bakar berbasis air. Sejak pertama kali diumumkan ke publik hingga menarik perhatian Presiden SBY, Bani mengaku hanya sekali melihat hasil tekhologi tersebut. Itupun tidak bisa melihat langsung bahan bakar ajaib itu, karena kerahasiaan yang dipegang Joko.

"Saat itu Pak Joko mengendarai sebuah mobil yang katanya dari bahan bakar air. Saya sendiri belum melihat bentuknya," terang Bani.

Hal itulah yang kemudian memantik keraguan atas keaslian temuan tersebut. Apalagi di saat masyarakat kesulitan mendapatkan BBM, Joko justru menghilang. Hingga kini keberadaan "profesor" tersebut masih misterius, seperti hasil penelitiannya yang sampai sekarang mengundang pertanyaan.

Nama Joko Suprapto sendiri sempat mencuat ketika ia mengumumkan penemuan bahan bakar yang terbuat dari air. Atas penemuan tersebut, Presiden SBY sempat mengundangnya ke Nusa Dua, Bali untuk mempresentasikan di hadapan Negara peserta United Nation Framework Conference on Climate Change (UNFCCC) 2007.

Bahkan tim penguji kepresidenan yang dipimpin Heru Lelono sempat mengujinya menggunakan mobil Mazda Six milik Patwal Mabes Polri.