Rabu, 04 Juni 2008

Joko Suprapto Missing..???

NGANJUK - Raibnya Joko Suprapto, penemu bahan bakar air (blue energy) asal Nganjuk menyisakan pertanyaan. Sejumlah kalangan mulai meragukan kemampuan Joko yang sempat disebut sebagai profesor dari desa.

Menelusuri rumah Joko Suprapto yang terletak di Dusun Bangsri, Desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk tak sesulit dari yang dibayangkan. Meski berada di kawasan yang cukup terpencil yakni 25 kilometer dari pusat kota, hampir seluruh warga di desa itu mengenalnya.

Anehnya, mereka mengenal Joko bukan sebagai seorang insinyur atau penemu blue energy, namun sebagai pengusaha sukses yang kaya. Sebutan itu tak berlebihan ketika melihat secara langsung kemegahan rumah Joko Suprapto yang disulap menjadi istana.
Berdiri di atas lahan seluas 2 hektar, rumah tersebut terlihat sangat megah diantara deretan rumah kumuh di sekitarnya. Bahkan mayoritas penduduk desa tersebut termasuk kategori menengah ke bawah dengan pekerjaan utama menjadi buruh tani.

Areal seluas itu tak seluruhnya dirupakan bangunan permanen. Setengah luas lahan didirikan stasiun radio bernama Jodhipati yang menyambung dengan tempat tinggalnya, sementara sisanya dibiarkan kosong. Pemilik rumah nampaknya berencana membangun panggung hiburan terbuka di areal tersebut meski masih setengah jadi.

"Ada keperluan apa ke sini? Lapor ke petugas keamanan dulu, mas," ujar salah seorang karyawan radio ketika melihat kedatangan wartawan di rumah tersebut.

Tanggapan yang kurang bersahabat juga ditunjukkan salah seorang kerabat Joko Suprapto saat menanyakan keberadaannya. Menurut laki-laki paruh baya yang mengaku bernama Gampang, ia tidak menjumpai Joko sejak satu pekan terakhir. Gampang yang memperkenalkan diri sebagai paman Joko dari Bojonegoro mengatakan jika keponakannya pergi ke Jakarta untuk keperluan pribadi.

"Dia tidak ada di rumah, saya sendiri belum melihatnya sejak berkunjung ke sini satu minggu lalu," ujar Gampang singkat.
Sayangnya, ia tidak mengijinkan wartawan untuk menemui istri Joko, Win Damirah.

Ketika disinggung tentang penelitian blue energy yang dilakukan Joko, baik Gampang maupun karyawannya mengaku tidak tahu. Mereka hanya membenarkan adanya penelitian itu tanpa memberikan penjelasan apapun. Kedua orang itu berdalih penemuan itu bersifat rahasia dan hanya Joko yang mengetahui.

Sementara itu Kepala Dusun Bangsri, Bani, menjelaskan jika kehidupan Joko Suprapto sehari-hari memang terkesan tertutup. Bahkan warga sekitar jarang sekali bisa bertatap muka dengannya. Selain kerap bepergian ke luar kota, aktivitas Joko yang dikenal sebagai pengusaha dan tuan tanah lebih sering dilakukan di dalam rumahnya yang megah.

"Meski ia tercatat sebagai warga kami, tapi jarang terlihat berbaur. Kabarnya sering ke luar kota untuk berbisnis,? kata Bani.

Uniknya, tidak banyak warga di tempat itu yang mengetahui penemuan Joko tentang bahan bakar berbasis air. Sejak pertama kali diumumkan ke publik hingga menarik perhatian Presiden SBY, Bani mengaku hanya sekali melihat hasil tekhologi tersebut. Itupun tidak bisa melihat langsung bahan bakar ajaib itu, karena kerahasiaan yang dipegang Joko.

"Saat itu Pak Joko mengendarai sebuah mobil yang katanya dari bahan bakar air. Saya sendiri belum melihat bentuknya," terang Bani.

Hal itulah yang kemudian memantik keraguan atas keaslian temuan tersebut. Apalagi di saat masyarakat kesulitan mendapatkan BBM, Joko justru menghilang. Hingga kini keberadaan "profesor" tersebut masih misterius, seperti hasil penelitiannya yang sampai sekarang mengundang pertanyaan.

Nama Joko Suprapto sendiri sempat mencuat ketika ia mengumumkan penemuan bahan bakar yang terbuat dari air. Atas penemuan tersebut, Presiden SBY sempat mengundangnya ke Nusa Dua, Bali untuk mempresentasikan di hadapan Negara peserta United Nation Framework Conference on Climate Change (UNFCCC) 2007.

Bahkan tim penguji kepresidenan yang dipimpin Heru Lelono sempat mengujinya menggunakan mobil Mazda Six milik Patwal Mabes Polri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar